2025-09-17
Jakarta – Situasi panas kembali mengemuka dalam dunia sepak bola Indonesia. Kali ini, sorotan tertuju pada posisi Erick Thohir yang menjabat sebagai Ketua Umum PSSI sekaligus Menteri BUMN, yang dinilai sebagian pihak tumpang tindih secara etika dengan peran Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga). FIFA dikabarkan mulai menerima laporan serta sorotan internasional atas konflik kewenangan ini.
Dalam konferensi pers yang digelar baru-baru ini, beberapa tokoh olahraga nasional secara terbuka mempertanyakan sejauh mana keterlibatan FIFA jika ada potensi intervensi pemerintah terhadap federasi sepak bola. Seperti diketahui, FIFA sangat melarang adanya campur tangan politik atau pemerintahan dalam pengelolaan federasi sepak bola nasional.
“Erick Thohir memang memiliki kapabilitas luar biasa, tapi kita juga harus memikirkan soal regulasi internasional. Kalau FIFA menilai ada konflik kepentingan, bisa saja Indonesia terkena sanksi,” ujar salah satu pengamat sepak bola nasional.
Sementara itu, pihak Kemenpora juga memberikan pernyataan bahwa mereka mendukung penuh profesionalitas PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir, namun tetap menekankan pentingnya akuntabilitas serta keterbukaan tata kelola federasi.
FIFA sendiri belum memberikan tanggapan resmi, namun berdasarkan laporan dari media luar negeri seperti Inside World Football dan The Guardian, beberapa pejabat FIFA disebut tengah memantau situasi yang terjadi di Indonesia dengan seksama.
Jika FIFA sampai menganggap ada pelanggaran terhadap statuta mereka, bisa saja Indonesia mengalami pembekuan status federasi, seperti yang pernah dialami oleh beberapa negara lain sebelumnya.
Kesimpulan:
Posisi Erick Thohir sebagai figur ganda dalam pemerintahan dan sepak bola menimbulkan banyak pertanyaan. Kini publik Indonesia dan pemerhati sepak bola dunia menunggu apakah FIFA akan mengeluarkan peringatan atau bahkan langkah tegas. Yang jelas, polemik antara Kemenpora dan PSSI soal batas kewenangan ini menjadi ujian penting bagi masa depan sepak bola nasional.