2025-08-06
Jakarta, 6 Agustus 2025 – Menyambut kickoff Super League 2025/2026, dua klub besar Indonesia—Semen Padang FC dan PSM Makassar—masuk daftar hitam FIFA terkait sengketa gaji pemain, yang menyebabkan mereka terkena larangan mendaftarkan pemain baru di jendela transfer musim ini. Namun nasib kedua klub kini berbanding terbalik.
Semen Padang FC
Telah menyelesaikan masalah administrasi dengan FIFA dan saat ini sedang menunggu proses automatic clearance, yang biasanya selesai dalam 4 hari kerja sejak pengajuan. Mereka dipastikan aman dari sanksi.
PSM Makassar
Masih dianggap bermasalah oleh FIFA karena belum menyelesaikan sengketa terkait mantan pemain Wiljan Pluim. FIFA menerapkan larangan transfer peladin baru, termasuk tujuh pemain anyar mereka, yang bisa mengganggu performa di laga pembuka.
Ferry Paulus (Dirut I.League):
“PSM benar-benar belum sepakat soal penyelesaian Pluim. Sementara Semen Padang sudah clear dan tinggal menunggu proses otomatis dari FIFA.”
Klub | Status Sanksi FIFA | Dampak Ketika Berlaku |
---|---|---|
Semen Padang | Sudah bersih → Menunggu automatic clearance | Bebas daftar pemain baru |
PSM Makassar | Masih terkena banned FIFA | Tidak bisa mainkan 7 pemain baru, termasuk asing & lokal |
Jika sampai batas akhir pendaftaran (29 Agustus 2025) belum terselesaikan, PSM harus tampil dengan skuad lama tanpa tambahan baru — berpotensi mengganggu performa awal.
PSM Makassar vs Persijap Jepara
📅 Jumat, 8 Agustus 2025 – Stadion B.J. Habibie, Parepare
Semen Padang vs Persib Bandung
📅 Sabtu, 9 Agustus 2025 – Gelora Bandung Lautan Api, Bandung
Klub yang terkena banned wajib menurunkan pemain yang sudah terdaftar musim lalu.
Larangan pendaftaran berdampak langsung ke rencana musim depan, terutama bagi klub yang baru ngedatengin banyak pemain.
Harapan besar kepada NDRC untuk bantu PSM selesaiin kasus sebelum deadline, kalau tidak ingin performa tim terganggu.
Source @playbook88.football